Photobucket

Minggu, 01 Mei 2011

Ratusan Slankers Nobar Film

BANDUNG, TRIBUN - Sekitar 800 Slankers (pencinta Slank) dari berbagai kota/kabupaten se- Jawa Barat nonton bareng (nobar) film di Cafe Seven, Jalan Setiabudi, Minggu (21/11). Film yang mereka tonton berjudul Slank & Slankers Metamorfo Blus dengan durasi 98 menit yang baru dirilis pada awal November lalu di Jakarta.

Even nobar yang diselenggarakan atas kerja sama Rumah Pohon Indonesia dengan Djarum Super itu disambut antusias oleh para Slankers Bandung khususnya. Sejak pukul 12.30 mereka sudah berkumpul dan acara nobar sendiri baru dimulai sekitar pukul 16.00.

Menurut Ursula Tumiwa, produser film dan even organizer Rumah Pohon Indonesia, Metamorfo Blus adalah sebuah film dokumenter yang menceritakan Slank dan Slankers. Metamorfo Blus ini diproduksi oleh Rumah Pohon Indonesia dengan sutradara Dosy Omar. Filmnya mengisahkan bagaimana lirik lagu-lagu Slank menginspirasi para Slankers dalam kehidupan sehari-hari.

Ketika filmnya diputar pada dua layar lebar dan sebuah televisi di kafe tersebut, para Slankers terlihat menyaksikan penuh seksama, tapi terkadang mereka bertepuk tangan ketika tokoh idolanya, para personel Slank, Kaka, Bimbim, Abdee, Ivan dan Ridho, muncul dalam tayangan. Bahkan mereka juga kerap ikut nyanyi bareng saat grup musik papan atas nasional itu membawakan lagu dalam filmnya.

Film ini, selain mempertontonkan kondisi nyata perjalanan Slank konser, juga banyak menceritakan lahirnya Slank. Tak kalah menarik dalam film itu juga menceritakan Slankers yang awalnya pencandu narkoba dan banyak konflik dengan keluarganya, berhasil berhenti dan jadi penuh hormat pada orang tuanya setelah menerima sepucuk surat dari Bunda Iffet dan Bimbim. Selain itu ada pula cerita seorang Slankers yang kebetulan bekerja sebagai reserse, menjadikan sikapnya saat menjalankan tugas lebih mengedepankan dialog dan damai daripada kekerasan.

"Karenanya, kisah-kisah nyata yang terkait Slank itu sangat besar bagi nilai-nilai kehidupan. Maka kami merasa sayang kalau kisah Slank ini hanya menjadi film roman biasa," kata Ursula Tumiwa, yang akrab disapa Ula, saat ditemui wartawan di Cafe Seven, Minggu (21/11). (ddh)

0 komentar:

Posting Komentar


Bisnis Dahsyat tanpa modal

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes